my picture guys

Sabtu, 29 Oktober 2011

KEANEKARAGAMAN MAKANAN KHAS CIREBON

MAKANAN KHAS CIREBON
Cirebon, sebuah kota yang terletak di ujung pantai utara Jawa Barat, lokasinya sendiri berdekatan
dengan perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. Kota Cirebon cukup terkenal dengan wisata budaya
berupa keraton, wisata ziarah, kesenian  Tari Topeng dan Musik Tarling ataupun Batik Trusmi.
Tentunya yang tidak dapat anda lewatkan adalah sajian masakan khasnya. Pada kunjungan kali ini kita
akan mengkhususkan pada ragam kuliner khas Kota Cirebon.
Banyak sekali kekhasan yang bisa kita temui dari sederet daftar masakan khas Kota Cirebon yang
umumnya bercitarasa asin dan pedas, bagi anda yang memang penyuka cita rasa ini makanan dari
Cirebon mungkin cocok dengan lidah Anda. Diantara sekian banyak daftar kuliner yang ada di Kota
Cirebon kita akan tampilkan beberapa menu yang cukup khas yang bisa dijadikan referensi jika anda
berkunjung ke kota ini.

EMPAL GENTONG

Makanan ini mirip dengan gulai dan dimasak dengan cara tradisional menggunakan kayu bakar (dari
ohon mangga) di dalam gentong atau periuk tanah liat. Dinamakan empal gentong karena cara
memasaknya yang khas menggunakan gentong. Isinya sendiri merupakan empal yang terdiri dari
potongan-potongan daging. Daging yang umum digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Empal
gentong berasal dari  desa Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Makanan yang
berkuah kental dan bersantan ini serta dipenuhi dengan daging dan di taburi dengan irisan daun kucai
ini sungguh lezat. Teman makannya adalah nasi ataupun lontong. Anda tinggal pilih mana yang lebih
anda suka. Sambal empal gentong juga sangat unik berupa saripati cabai merah kering yang ditumbuk
halus. Hati-hati jika menggunakannya karena rasanya cukup pedas. Empal gentong yang cukup
terkenal adalah Empal Gentong Mang Darma lokasinya di Jl. Slamet Riyadi.

NASI JAMBLANG

Sega Jamblang atau Nasi Jamblang. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat kota
Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Sega Jamblang pada awalnya sebenarnya
diperuntukan bagi para pekerja paksa pada  zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya
Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa
Kasugengan. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Dibungkus
dengan daun jati, tujuannya agar bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati
memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu
yang lama. Penyajian Nasi Jamblang bersifat prasmanan menggunakan meja rendah yang dikelilingi
bangku panjang untuk duduk pembeli. Makanan digelar dengan menggunakan wadah-wadah yang
masih tradisional. Penjual akan menyodorkan nasi yang dibungkus daun jati kemudian kita tinggal
mengambil sendiri lauk pauk yang ingin dimakan. Aneka pilihan antara lain sambal goreng, paru,
semur hati/daging, perkedel, sate kentang, telur, ikan asin, tahu dan tempe otak goreng dan sambel
cabe merah, tidak ketinggalan blakutak, sejenis cumi-cumi yang dimasak bersama tintanya. Walaupun
menunya sangat beraneka ragam, namun harga makanan ini relatif sangat murah. Nasi Jamblang yang
cukup tersohor, adalah Nasi Jamblang „Mang Dul‟ yang berlokasi di Gunung Sari dekat lampu merah
ke arah jalan Tuparev.Tahu Gejrot:
Makanan berupa tahu yang di potong kecil-kecil ditaruh di atas piring kecil terbuat dari tanah liat
kemudian disajikan dengan bumbu gula merah, cabai serta bawang merah dan bawang putih yang
diulek. Dinamakan tahu gejrot sebab bumbu cair yang digunakan sebagai penyedap dialirkan lewat
botol dengan cara diguncangkan sehingga timbul bunyi “gejrot” berulang kali. Dalam penggunaan
tahu, jenis tahu yang digunakan sejenis tahu Sumedang tapi dengan isinya yang jauh lebih sedikit
sehingga terlihat kosong. Cara menyantapnya cukup unik yaitu dengan ditusuk dengan biting
(potongan lidi). Para pedagang tahu gejrot ini biasanya menggunakan pikulan bagi penjual laki-laki
untuk membawa barang dagangannya. Atau menggunakan tampah yang diusung di atas kepala bagi
penjual wanita. Tahu Gejrot yang cukup terkenal ada di jalan lemah wungkuk dekat pasar kanoman.
Disini di sediakan juga paket untuk dibawa keluar kota, dikemas dalam plastik tinggal bawa , tahu dan
bumbu dipisah.

SATE KALONG

Jangan salah sangka atau malah bergidik ngeri membayangkan jenis makanan satu ini. Sate kalong
bukanlah jenis sate yang menggunakan bahan utama daging kelelawar. Sate ini menggunakan daging
kerbau. Disebut sate kalong hanya sebagai istilah karena penjualnya yang doyan melek sampai malam
karena penjualnya hanya berjualan pada malam hari. Cara berjualan sate ini menggunakan pikulan dan
penjualnya menggunakan bebunyian semacam „krincingan‟ untuk memanggil pembelinya dikenal juga
dengan nama “klonongan”, klonongan ini biasanya sering di pasang di leher kerbau. Cara
penyajiannya daging kerbau yang sudah di olah dengan bumbu dan di tusuk dengan sujen. Ada dua
macam rasa, yaitu manis dan asin. Sate Kalong yang nikmat bisa anda coba di Lemah Wungkuk dekat
Toko Manisan Shinta jam 16.00 sampe jam 19.00 kerena lewat dari jam tersebut anda kehabisan.Docang:
Makanan khas yang merupakan perpaduan dari lontong, daun singkong, toge, krupuk dengan deberi
kuah isian berupa bumbu oncom atau biasa juga di sebut dengan dage semacam tempe gembos yang
telah dihancurkan. Atasnya di beri parutan kelapa muda. Rasanya cukup unik dengan rasa khas kuah
oncom, nikmat apabila disajikan dalam keadaan panas.

NASI LENGKO

Nasi lengko dalam bahasa Indonesia. Makanan khas yang cukup sederhana ini sarat akan protein dan
serat serta rendah kalori. Penyajiannya berupa nasi putih yang panas, tempe goreng, tahu goreng,
mentimun segar yang telah dicacah, tauge rebus, irisan daun kucai, bawang goreng, bumbu kacang
(seperti bumbu rujak) terakhir di beri kecap manis dan disiramkan ke atas semua bahan. Lebih enak
lagi dimakan dengan ditemani krupuk aci yang putih. Untuk menambah selera makan, bisa juga
disajikan dengan ditambah 5 atau 10 tusuk sate kambing yang disajikan secara terpisah di piring lain.
Penjual Nasi Lengko yang lumayan laris dan ramai pembeli salah satunya adalah di Jl. Pagongan.
Warung milik H. Barno.


MIE KOCLOK

Mie kuning yang disajikan dengan toge, kol, suwiran daging ayam, telor lalu disiram dengan kuah
santan. Nikmat disajikan panas-panas. Disebut mie koclok karena sebelum di sajikan, mienya di
rendam dulu di air panas pake tangkai saringan, setelah beberapa menit trus di angkat dan di koclokkoclok supaya airnya jatuh. Mie Koclok yang cukup terkenal adalah kedai di lawanggada namanya
“Mie Koclok Lawang Gada” .Oleh-Oleh Cirebon
Cirebon sangat terkenal dengan sebutan Kota Udang, tentu saja rasanya kurang lengkap jika Anda
tidak membeli oleh-oleh makanan khas yang terbuat dari udang seperti kerupuk udang, terasi, kecap
sampai abon yang terbuat dari udang maupun ikan asin. Oleh-oleh khas lainnya adalah krupuk mlarat,
dengan bentuk seperti tali rapia yang ruwet dengan beragam warna, merah mudah, kuning, putih, dan
hijau. Krupuk mlarat ini digoreng tidak memakai minyak goreng, tapi memakai pasir yang sudah
dibersihkan terlebih dahulu, yang melalui proses pengeringan, dan penyaringan dengan cara di ayak.
Yang manis sebagai oleh-oleh adalah Minuman khas Cirebon, namanya Sirop Tjap Boeah Tjampolay.
Dengan bahan alami gula asli, bukan pemanis buatan. Dikemas dalam botol. Terdiri dari beberapa rasa
jeruk nipis, asem, nanas, dan yang paling enak adalah rasa pisang susu. Warna sirupnya juga khas
merah, kuning dan hijau. Label pada botolnya cukup unik dengan gambar khas buah  Tjampolay
Kembar yang digambar tangan. Untuk Anda pecinta batik dan mengincar batik Cirebon. Anda bisa
mengunjungi Desa Trusmi, jaraknya sekitar 5 kilometer dari pusat kota Cirebon. Selain aneka batik,
disini Anda juga bisa berburu kerajinan tangan seperti topeng khas Cirebon
Rasanya lengkap sudah perburuan kali ini, puas bersantap dengan aneka makanan khas kota Cirebon.
Tak ketinggalan oleh-oleh sebagai buah tangan untuk kerabat dan keluarga tercinta. Sebagai penutup
dan saran yang mungkin berguna, udara Kota Cirebon cukup panas amat disarankan agar anda
melengkapi diri dengan topi, kacamata ataupun payung. Pastikan anda mengenakan pakaian yang
nyaman dan menyerap keringat. Anda tak mau bukan jika kenyamanan anda dalam menikmati wisata
kuliner ini menjadi terganggu karena anda merasa tidak nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar